Metodologi Penelitian Pendidikan
Review buku Metode Penelitian Pendidikan
A.
IDENTITAS BUKU
Judul Buku
|
:
|
Metode Penelitian Pendidikan:
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
|
Penulis
|
:
|
Prof. Dr. Sugiyono
|
Penerbit
|
:
|
Alfabeta Bandung
|
Cetakan
|
:
|
XI, Oktober 2010
|
Jumlah Halaman
|
:
|
iii-x, 456
|
Tahun Terbit
|
:
|
2010
|
ISBN
|
:
|
979-8433-71-8
|
B.
PENDAHULUAN
Buku yang
ditulis oleh Prof. Dr. Sugiyono yang berjudul
Metode Penelitian Pendidikan merupakan buku yang dikembangkan dari buku
sebelumnya yaitu Metode Penelitian Administrasi (kuantitatif) dan Memahami
Penelitian Kualitatif. Buku yang berjudul Metode Penelitian Pendidikan merupakan
hasil cetakan yang ke-11
pada bulan Oktober 2010. Apa yang dibahas oleh Prof. Dr. Sugiyono dalam buku ini
kiranya dapat menjadi pedoman untuk kalangan intelektulal ataupun masyarakat
umumnya. Menurut Prof. Sugiyono, Indonesia yang sudah lebih dari 60 tahun merdeka tetapi
belum memiliki kualitas Sumber Daya Manusia yang memadai. Hal ini di antaranya disebabkan karena
kualitas penyelenggaraan dan hasil pendidikan dari berbagai jalur, jenjang dan jenis pendidikan belum memadai. Rendahnya kualitas
penyelenggaran dan hasil pendidikan ini antara lain disebabkan pembuatan
kebijakan, pengembangan
kurikulum dan sistem evaluasi tidak didasarkan dari hasil penelitian yang
memadai. Dalam rangka meningkatkan kualitas pendididkan pada tingkat yang lebih
tinggi, maka setiap upaya meningkatkan kualitas tersebut perlu dilakukan
penelitian. Supaya penelitian dapat menghasilkan informasi yang akurat, maka
perlu menggunakan metode penelitian yang tepat. Metode penelitian secara umum
dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu : Metode Kuantitaif, Kualitatif dan
Metode Penelitian dan Pengembangan (R&D). Dalam buku ini, ketiga metode
tersebut diuraikan secara lugas, jelas, dan tuntas dengan bahasa yang mudah
dimengerti serta diberikan contoh–contoh yang kongkrit. Menurut Prof. Dr. Sugiyono, sebagian besar orang
sering melontarkan pertanyaan terhadap kedua metode (kuantitatif dan
kualitatif), apakah
kedua metode ini dapat digabungkan atau tidak. Agar tidak membingungkan terhadap
pemakaian kedua metode ini maka dalam ringkasan singkat ini akan dibahas secara
mendetail tentang metode-metode
yang digunakan. Semoga apa yang dipaparkan
dalam ringkasan ini dapat bermanfaat, setidaknya bagi penulis.
C.
RINGKASAN
ISI BUKU
Cetakan ke-11 buku Prof. Dr. Sugiyono tentang Metode
Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D ini
meliputi 5 Bagian dan terdiri atas 16 Bab, dengan rincian sebagai berikut.
BAGIAN I
|
:
|
METODE PENELITIAN
KUANTITATIF DAN KUALITATIF
|
|
BAB 1
|
:
|
PERSPEKTIF METODE
PENELITIAN PENDIDIKAN (PENDEKATAN KUANTITATIF, KUALITATIF, R&D)
|
|
|
|
A.
Pengertian Metode Penelitian Pendidikan
B.
Jenis Metode Penelitian
C.
Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
D.
Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
E.
Kapan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Digunakan
F.
Jangka Waktu Penelitian Kualitatif
G.
Apakah Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
dapat Digabungkan
H.
Kompetensi Penelitia Kuantitatif dan Kualitatif
I.
Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan
|
|
BAGIAN II
|
:
|
METODE PENELITIAN
KUANTITATIF
|
|
BAB 2
|
:
|
PROSES PENELITIAN,
MASALAH, VARIABEL DAN PARADIGMA PENELITIAN
|
|
|
|
A.
Proses Penelitian Kuantitaif
B.
Masalah
C.
Rumusan Masalah
D.
Variabel Penelitian
E.
Paradigma Penelitian
F.
Menemukan Masalah
|
|
BAB 3
|
:
|
LANDASAN
TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
|
|
|
|
A.
Pengertian Teori
B.
Tingkatan dan Fokus Teori
C.
Kegunaan Teori dalam Penelitian
D.
Deskripsi Teori
E.
Kerangka Berfikir
F.
Hipotesis
|
|
BAB 4
|
:
|
METODE
PENELITIAN EKSPERIMEN
|
|
|
|
A. Pengertian
B. Beberapa Macam DesainEksperimen
|
|
BAB 5
|
:
|
POPULASI
DAN SAMPEL
|
|
|
|
A.
Populasi
B.
Sampel
C.
Teknik Sampling
D.
Menentukan Ukuran Sampel
E.
Contoh Menentukan Ukuran Sampel
F.
Cara Mengambil Anggota Sampel
|
|
BAB 6
|
:
|
SKALA
PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIA
|
|
|
|
A. Macam – Skala Pengukuran
B. Instrumen Penelitian
C. Cara Menyusun Instrumen
D. Contoh Judul Penelitian dan Instrumen yang
Dikembangkan
E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
F. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Instrumen
|
|
BAB 7
|
:
|
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
|
|
|
|
A. Interview / Wawancara
B. Kuesioner
C. Observase
|
|
BAB 8
|
:
|
ANALISIS
DATA
|
|
|
|
A. Statistik Deskriptif dan Inferensial
B. Statistik Parametris dan Nonparametris
C. Judul Penelitian dan Statistik yang
Digunakan Untuk Analisis
D. Konsep Dasar Pengujian Hipotesis
|
|
BAB 9
|
:
|
CONTOH
ANALISIS DATA DAN PENGUJIAN HIPOTESIS
|
|
|
|
|
|
BAGIAN
III
|
:
|
METODE
PENELITIAN KUALITATIF
|
|
BAB 10
|
:
|
MASALAH,
FOKUS, JUDUL, DAN TEORI DALAM PENELITIAN KUALITATIF
|
|
|
|
A. Masalah Dalam Penelitian Kualitatif
B. Fokus Penelitian
C. Bentuk Rumusan Masalah
D. Judul Penelitian Kualitatif
E. Contoh judul Penelitian Kualitatif dan
Rumusan Masalah
F. Teori dalam Penelitian Kualitatif
|
|
|
|
|
BAB 11
|
:
|
POPULASI DAN SAMPEL
|
|
|
|
A. Pengertian
B. Teknik Pengambilan Sampel
|
|
BAB 12
|
:
|
INSTRUMEN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA
|
|
|
|
A. Instrumen Penelitian
B. Teknik Pengambilan Sampel
|
|
BAB 13
|
:
|
TEKNIK ANALISI DATA
|
|
|
|
A. Pengertian
B. Proses Analisis Data
a. Analisis Data Sebelum di Lapangan
b. Analisis Selama di Lapangan Model Miles dan
Huberman
c. Analisis Data Selama di Lapangan Model
Spradley
|
|
BAB 14
|
:
|
VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIAN
KUALITATIF
|
|
|
|
A. Pengertian
B. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Penelitian Kualitatif
a. Uji Kredibilitas
b. Pengujian Transferability
c. Pengujian Dependability
d. Pengujian Confirmability
|
|
BAGIAN IV
|
:
|
PROPOSAL PENELITIAN
|
|
BAB 15
|
:
|
PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN
|
|
|
|
A. Proposal Penelitian Kuantitatif
B. Proposal Penelitian Kualitatif
|
|
BAGIAN V
|
:
|
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
|
|
BAB 16
|
:
|
METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANNGAN
( RESEARCH AND DEVELOPMENT / R & D )
|
|
|
|
A. Pengertian
B. Langkah – langkah Penelitian dan
Pengembangan
C. Laporan Penelitian dan Pengembangan
D. Contoh Judul Penelitian dan Pengembangan
|
Pembahasan
secara singkat masing-masing bab (bab 1 s.d. 16) tersebut dipaparkan sebagai
berikut.
Bab 1
|
:
|
Bab
1. Perspektif
Metode Penelitian Pendidikan
(
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D)
|
Di
dalam bab 1 ini
Sugiyono memaparkan beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian
pendidkan di antaranya
pengertian metode penelitian pendidikan, jenis-jenis metode penelitian, perbedaan penelitian
kualitatif dan kuantitatif, kapan
metode kuantitatif dan kualitaif digunakan, jangka waktu penelitian
kualitatif serta kompetensi peneliti kuantitatif dan kualitatif.
Pengertian
metode penelitian sendiri adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat beberapa jenis metode penelitian, sebagai berikut.
1) Menurut
bidang terdiri atas akademis, profesional
dan institusional.
2) Menurut
tujuan terdiri atas murni dan terapan
3) Menurut
metode surcey, expostfacto, eksperimen, naturalistic, policy reaserarch, action research, evaluasi, sejarah dan R & D.
4) Menurut
tingkat eksplanasi terdiri atas deskriptif, komparatif dan
asosiatif.
5) Menurut
waktu terdiri atas cross sectional
dan longitudinal.
Adapun
pengertian metode penelitian kuantitatif merupakan metode tradisional karena
sudah lama digunakan dan metode ini juga disebut metode ilmiah dan data
penelitianya berupa angka-angka
dan dapat dianalisis secara statistik.
Sedangkan penelitian kualitatif merupakan metode baru yang berlandaskan postpositivisme dan proses penelitian lebih
bersifat seni (kurang terpola) serta pengumpulan data menggunakan trianggulasi
(gabungan).
Prof. Sugiyono menekankan
tentang pentingnya mengetahui penggunaan atau kapan digunakan metode penelitian
kualitatif dan kuantitatif. Karena menurutnya masih banyak orang bingung dalam
pengggunaan kedua metode ini.
Bab 2
|
:
|
Proses
Penelitian, Masalah, Variabel
dan Paradigma Penelitian
|
Pada bab 2 ini, Prof. Sugiyono memaparkan
beberapa poin penting yaitu komponen
penelitian kuantitatif,pengertian masalah, sumber masalah,rumusan
masalah,variable penelitian dan paradigm penelitian. Adapun komponen dalam
proses penelitian kuantitatif yaitu rumusan masalah,landasan teori, perumusan
hipotesis, pengumpulan data (populasi dan sampel, penggabungan instrument dan
pengujian instrument), analisis
data serta kesimpulan/saran. Prof. Dr. Sugiyono menggunakan definisi masalah
yang digunakan oleh Tucmanm 1982.
Menurut Tucman, baik
penelitian murni maupun terapan semuanya berangkat dari masalah, hanya saja
untuk penelitian terapan hasilnya langsung digunakan untuk membuat keputusan. Masalah
masalah dapat diketahui atau dicari apabila terdapat penyimpang antara
pengalaman dengan kenyataan, antara
apa yang direncanakan dengan kenyataan, adanya pengaduan dan
kompetisi (Stoner 1982).
Adapun
pengertian rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari
jawabannya melalui pengumpulan data. Ada beberapa bentuk- bentuk rumusan
masalah yaitu rumusan masalah deskriptif, rumusan masalah komparatif dan
rumusan masalah asosiatif. Prof. Sugiyono juga memaparkan pengertian variable
penelitian dan jenis-jenis variable penelitian. Dalam buku ini juga dipaparkan
tentang paradigma penelitian yaitu pola pikir yang menunjukan hubungan antara
variable yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan rumusan
masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan
untuk merumuskan hipotesis dan teknik analisis statistik yang akan digunakan.
Paradigma terdiri
atas beberapa bentuk yaitu: paradigma sederhana, paradigma sederhana berurutan, paradigm ganda dengan
dua variable independen, paradigma ganda dengan tiga variable, dan paradigm jalur.
Bab 3
|
:
|
Landsan
Teori, Kerangka Berfikir dan pengajuan hipotesis
|
Pada
bab tiga ini Prof.Dr. Sugiyono memaparkan beberapa hal yang berkaitan dengan
landasan teori, kerangka berfikir dan pengajuan hipotesis diantaranya
pengertian teori, tingkatan dan focus teori, deskripsi teori, kerangka berfikir
dan hipotesis. Prof. Sugiyono mendefinisikan teori menggunakan definisi
beberapa ahli yaitu menurut Neumen
(2003), teori merupakan seperangkat konsep,defenisi dan proporsi yang berfungsi
untuk melihat fenomena secara sistematik melalui spesifikasi hubungan antar
variable sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.
Menurut Wiliam (1986) teori merupakan generalisasi atau kumpulan generalisai
yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena secara sistematik. Berdasarkan
pendapat beberapa ahli Prof. Sugiyono menyimpulkan bahwa teori merupakan suatu
konseptualisasi yang umum diperoleh melalui jalan yang sistematis yang dapat
diuji kebenarannya. Adapun tingkatan teori yaitu micro, meso dan macro. Sedangkan focus teori dibedakan
menjadi 3 yaitu teori subtantif, teori normal dan midlle range teori.
Menurut Prof.
Sugiyono deskripsi teori dalam penelitian merupakan uraian sistematis tentang
teori dan hasil – hasil penelitian yang relevan dengan variable yang diteliti.
Selain itu Prof. Sugiyono juga mendefinisikan kerangka berfikir menurut buku
Business Research yang ditulis oleh Uma Sekaran dimana kerangka berfikir
merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai
factor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah yang penting. Berdasarkan
kerangka berfikir selanjutnya dapat disusun hipotesis. Hipotesis terdiri atas
tiga yaitu hipotesis komparatif,
hipotesis asosiatif dan hipotesis deskriptif. Menurut Sugiyono karakter
hipotesis yang baik adalah sebagai berikut:
a. Merupakan
dugaan terhadap keadaan variable mandiri,perbandingan keadaan variable pada
berbagai sampel dan merupakan dugaan tentang hubungan antara dua variable atau
lebih.
b. Dinyatakan
dalam kalimat yang jelas sehingga tidak menimbulkan berbagai penafsiran.
c. Dapat
diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode – metode ilmiah.
Bab 4
|
:
|
Metode
Penelitian Eksperimen
|
Pada bab ini
penulis memaparkan tentang pengertian metode penelitian eksperimen dan bentuk
desain eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian
yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang dikendalikan. Adapun beberapa bentuk desain eksperimen
diantaranaya pre eksperimental atau sering disebut eksperimen yang belum
sungguh – sungguh, Eksperimen true eksperimental design (eksperimen yang betul
– betul), factorial design (dengan memperhatiakan kemungkinan adanya variable
moderator yang mempengaruhi perlakuan (variable independen) terhadap hasil. Sedangkan
Quasi eksperimental merupakan pengembangan dari true eksperimental design yang
sulit dilaksanakan. Ada dua bentuk desain quasi ekspeimental yaitu times series
design dan nonequivalen control grup design.
Bab 5
|
:
|
Populasi
dan Sampel
|
Pada
bab ini Prof. Sugiyono memaparkan tentang pengertian populasi, sampel dan jenis
– jenis sampel. Penulis mengatakan bahwa populasi merupakan wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Adapun pengertian sampel menurut penulis yaitu bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Secara garis
besar teknik pengambilan sampel terbagi menjadi dua yaitu probability sampling
dan nonprobabillity sampling. Probaility sampling terdiri atas simple random
sampling (pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu; proportionate stratified
random sampling (populasi mempunyai anggota/unsure yang tidak homogen dan
berstrata secara proposional); disproportionate statisfied random sampling
(menentukan jumlah sampel bila populasi berstrata tapi kurang proposional); area
sampling (menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data
sangat luas). Adapun pengertian nonprobability sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur
atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Penulis membagi
nonprobability sampling menjadi beberapa bagian yaitu sampling sistematis
(teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah
diberi nomor urut); sampling kuota (teknik untuk menentukan sampel dari
populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah yang diinginkan) ; sampling
isidental (teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara
kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang
orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data); sampling jenuh (
teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel); snowball sampling ( teknik penentuan sampel yang mula – mula jumlahnya
kecil kemudian membesar).
Dalam
bab ini penulis juga memaparkan cara untuk menentukan ukuran sampel. Jumlah
anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang
diharapkan 100% mewakili populasi adalah sama dengan jumlah anggota populasi
itu sendiri. Penulis memberi saran tentang ukuran sampel untuk penelitian yang
dikutip dari buku Reseach Methods For Business yang ditulis oelh Roscoe ( 1982)
adalah sebagai berikut :
a. Ukuran
sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.
b. Bila
sampel dibagi dalam kategori (misalnya pria- wanita,pegawai negri-swasta) maka
jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30.
c. Bila
dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate maka jumlah
anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variable yang diteliti.
d. Untuk
penelitian eksperimen yang sederhana yang menggunakan kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol maka jumlah anggota sampel masing – masing antara 10 sampai 20.
Bab 6
|
:
|
Skala
Pengukuran dan Instrumen Penelitian
|
Pada bab ini Prof.
Sugiyono memaparkan tentang macam – macam skala pengukuran dan instrument
penelitian. Penulis mengatakan bahwa skala pengukuran merupakan kesepakatan
yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang
ada dalam alat ukur sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran
akan menghasilkan data kuantitatif. Skala pengukuran terdiri atas :
a. Skala
Likert; digunakan untuk mengukur sikap,pendapat dan perpsi sesorang atau
sekelompok orang tentang fenomena social. Instrumen penelitian yang menggunakan
skala likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda.
b. Skala
Guttam; skala pengukuran dengan tipe ini akan didapat jawaban yang tegas yaitu
ya atau tidak; benar atau salah. Data yang diperoleh dapat berupa data interval
atau rasio dikhotomi. Penelitian menggunakan skala guttam dilakukan bila ingin
mendapatkan jawaban yang tegas terhadap
suatu permasalahan yang dinyatakan.
c. Semantic
differensial; digunkan untuk mengukur sikap,hanya bentuknya tidak pilihan ganda
maupun checklist,tetapi tersusun dalam suatu garis kontinum yang jawabanya
sangat positif terletak dibagian kiri garis dan jawaban yang sangat negative
terletak dibagian kiri garis atau sebaliknya.
d. Rating
Scale; data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam
pengertian kualitatif
Adapun
pengertian dari instrument penelitian yaitu suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun social yang diamati (variable penelitian). Prof. Dr. Sugiyono
mengatakan bahwa apabila kita melakukan penelitian dalam bidang pendidikan ada
tiga instrumen yang perlu dibuat yaitu
a. Instrumen
untuk mengukur kepemimpinan
b. Instrumen
untuk mengukur iklim kerja sekolah
c. Instrumen
untuk mengukur prestasi belajar murid
Dalam bab ini
juga penulis memaparkan cara untuk menyusun instrument. Titik tolak dari
penyusunan adalah variable – varibel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti.
Dari variable – vriabel tersebut diberikan defenisi operasiuonalnya dan
selanjutnya ditentukan indicator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian
dijabarkan menjadi butir- butir pertanyaan atau pernyataan.
Bab 7
|
:
|
Teknik
Pengumpulan Data
|
Pada bab ini
penulis hanya memperkenalkan atau
memaparkan pengumpulan data berdasarkan tekniknya yaitu melalui wawancara, angket,dan
observase.
a. Interview
(wawancara)
Wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal – hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondenya
sedikit. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur dan tidak terstruktur.
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti
atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang
akan diperoleh. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana
peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara
yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan
datanya.
b. Kuesioner
(angket)
Penulis mendefinisikan kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Untuk mengemukan beberapa prinsip dalam penulisan angket,
Prof. Sugiyono menggunakan prinsip yang
dikemukakan oleh Uma Sekaran (1992) yaitu prinsip penulisan, pengukuran dan
penampilan fisik. Prinsip penulisan angket menyangkut bebrapa faktor yaitu isi
dan tujuan pertanyaan,bahasa yang digunakan, tipe dan bentuk pertanyaan, pertanyaan
tidak mendua, tidak menanyakan yang sudah lupa, pertanyaan tidak menggiring, panjang
pertanyaan, urutan pertanyaan, prinsip pengukuran dan penampilan fisik angket.
c. Observase
Penulis mendefinisikan obsevase
menurut pendapat Sutrisno Hadi (1986) yaitu suatu proses yang kompleks suatu
proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psihologis. Dua
diantaranya yang terpenting adalah proses – proses pengamatan dan ingatan. Dari
segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observase dapat dibedakan menjadi
participant observation dan observase nonpartisipan. Dalam observase
participant, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari – hari orang yang sedang
diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sedangkan obsevase
nonpartisipant peneliti terlibat langsung dengan aktivitas orang - orang yang sedang diamati maka dalam
obsevase nonpartisipant peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat
independen.
Bab 8
|
:
|
Analisis
Data
|
Pada bab ini
penulis memaparkan macam statistik untuk analisis data dan macam data. Macam
statistik untuk analisis data terdiri atas statistik deskriptif dan
statistic inferensial. Yang termasuk
dalam statistik deskriptif adalah penyajian data melaui tabel, grafik, diagram
lingkaran, pictogram, perhitungn desil, presentil, perhitungan penyebaran data melalui
rata – rata dan standar deviasi dan perhitungan standar deviasi. Adapun
pengetian statistik inferensial yaitu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis
data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik inferensial
terdiri atas statistik parametris dan statistic nonparametrik. Statistik
parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik atau
menguji ukuran populasi melalui data sampel. Sedangkan statistik nonparametris
tidak menguji parameter populasi tetapi menguji distribusi. Prof. Sugiyono
menekankan bahwa penggunaan statistik paramertis dan nonparametris
tergantung asumsi dan jenis data yang
akan dianalisis.
Pada bab ini
juga Prof. Sugiyono mengaskan bahwa untuk menguji hipotesis dalam penelitian
kuantitatif yang menggunakan statistik ada dua hal utama yang harus
diperhatikan yaitu macam data dan bentuk hipotesis. Macam data terdiri atas
data nominal, ordinal, interval dan rasio. Sedangkan bentuk hipotesis terdiri
atas hipotesis komparatif, deskriptif dan asosiatif. Ada beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam pengujian hipotesis yaitu taraf kesalahan. Dalam
menaksir parameter populasi berdasarkan data sampel kemungkinan akan terdapat
dua kesalahan yaitu :
a. Kesalahan
tipe 1 adalah suatu kesalahan bila menolak hipotesis nol (H0) yang benar
(seharusnya diterima).
b. Kesalahan
tipe 2 adalah kesalahan bila menerima hipotesis
yang salah (seharusnya ditolak).
Bab 9
|
:
|
Contoh
Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
|
Untuk memahami
penggunaan statistic dalam penelitian maka dalam bab ini Prof. Sugiyono
memaparkan contoh penelitian . Misalnya penelitian berjudul “Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Situasi Kepemimpinan terhadap Iklim Organisasi
Sekolah Widyaloka. Variabel penelitian adalah gaya kepemimpinan kepala sekolah
(X1), dan situasi kepemimpinan (X2) sebagai variable independen dan iklim
organiasi sekolah (Y) variable dependen. Populasi sebagai sebagai sumber data
dalam penelitian ini adalah semua guru yang berpendidikan S2,S2 dan D3 dengan jumlah 50 orang. Berdasarkan
tingkat kesalahan 5 % maka ukuran sampel ditemukan 44 guru terdiri atas 30
orang pria dan 14 orang wanita. Rumusan masalah adalah sebagai berikut :
a. Rumusan
Masalah Deskriptif
Seberapa
banyak gaya kepemimpinan kepala SMA Widyaloka?
Seberapa
baik situasi kepemimpinan di SMA Widyaloka?
Seberapa
baik iklim organisasi SMA Widyaloka?
b. Rumusan
Masalah Asosiatif
Adakah
hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah
dengan iklim organisasi SMA Widyaloka?
Adakah
hubungan yang positif dan signifikan antara situasi kepemimpinan dengan iklim
organisasi SMA Widyaloka?
Adakah
hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah
dan situasi kepemimpinan secara bersama – sama dengan iklim organisasi SMA
Widyaloka?
c. Rumusan
Masalah Komparatif
Adakah
perbedaangaya kepemimpinan kepala sekolah yang signifikan menurut persepsi guru
yang berpendidikan S2, S1 Dan D3?
Adakah
perbedaan situasi kepemimpinan yang signifikan menurut persepsi guru yang
berpendidikan S2, S2 Dan D3?
Adakah
perbedaan gaya kepemimpinan kepala sekolah yang signifikan berdasarkan persepsi
guru pria dan wanita?
Adapun
rumusan beberapa hipotesis antara sebagai berikut :
a. Hipotesis
Deskriptif dirumuskan sebagai berikut :
1. Gaya
kepemimpinan kepala sekolah SMA Widyaloka sama dengan 75% dari yang diharapkan.
2. Situasi
kepemimpinan di SMA Widyaloka paling rendah 40% dari yang diharapkan.
3. Iklim
organisasi SMA Widyaloka paling tinggi 60 % dari yang diharapkan.
b. Hipotesis
Asosiatif dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Terdapat
hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah
dan iklim organisasi SMA Widyaloka.
2. Terdapat
hubungan yang positif dan signifikan situasi kepemimpinan dengan iklim
organisasi SMA Widyaloka.
3. Terdapat
hubungan yang positif da signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dan
situasi kepemimpinan secara bersama – sama dengan iklim organisasi SMA
Widyaloka.
c. Rumusan
Komparatif
1. Terdapat
perbedaan gaya kepemimpinan kepala sekolah yang signifikan berdasarkan perpsepsi
kelompok guru pria dan wanita.
2. Terdapat
perbedaan situasi kepemimpinan yang signifikan berdasarkan persepsi kelompok
guru pria dan wanita.
3. Terdapat
perbedaan iklim organisasi SMA yang signifikan berdasarkan persepsi kelompok
guru pria dan wanita.
4. Terdapat
perbedaan gaya kepemimpinan kepala sekolah yang signifikan berdasarkan
perpsepsi guru S2,S1,D3.
Bab 10
|
:
|
Masalah, Fokus, Judul Penelitian dan Teori dalam
Penelitian Kualitatif
|
Pada bab ini
penulis memaparkan beberapa hal yang berkaitan dengan masalah, fokus, judul
penelitian dan teori dalam penelitian kualitalitatif. Menurut penulis, dalam
penelitian kualitatif akan terjadi tiga kemungkinan terhadap masalah yang
dibawa oleh peneliti dalam penelitian. Pertama, masalah yang dibawa oleh
peneliti tetap, sehingga sejak awal sampai akhir penelitian sama. Dengan
demikian judul proposal dengan judul laporan sama. Kedua, masalah yang dibawa
peneliti setelah memasuki penelitian berkembang yaitu memperluas atau
memperdalam masalah yang telah disiapkan. Dengan demikian tidak terlalu banyak
perubahan sehingga judul penelitian cukup disempurnakan. Ketiga, masalah yang
dibawa peneliti setelah memasuki
lapangan berubah total sehingga harus ganti masalah.
Penulis juga
memaparkan bahwa dalam membuat sebuah proposal penelitian harus ada focus
penelitian atau batasan masalah. Batasan masalah dalam penelitian kualitatif
disebut dengan focus yang berisi pokok masalah yang masih bersifat umum.
Penulis berpendapat bahwa dalam penelitian kualitatif lebih didasarkan pada
tingkat kepentingan, urgensi dan feasebilitas masalah yang akan dipecahkan .
Adapun bentuk rumusan
masalah yang dikemukakan oleh Sugiyono yaitu rumusan masalah deskriptif,
komparatif dan asosiatif. Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan
masalah yang memandu peneliti untuk mengeksplorasikan dan atau memotret situasi
social yang mendalam. Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah yang
memandu peneliti untuk membandingkan antara konteks sosial atau domain satu
dibandingkan dengan yang lain. Sedangkan rumusan masalah asosiatif adalah
rumusan masalah yang memandu peneliti untuk mengkonstruksi hubungan antara
situasi sosial atau domain satu dengan yang lainnya.
Selain rumusan
masalah, salah satu hal yang tidak kalah penting dalam membuat proposal penelitian
adalah judul penelitian. Dalam penelitian kualitatif, karena masalah yang
dibawa oleh peneliti bersifat sementara dan bersifat holistic (menyeluruh) maka
judul dalam penelitian kualitatif yang dirumuskan dalam proposal juga masih
bersifat sementara dan berkembang setelah memasuki lapangan.
Penulis juga
memaparkan tentang teori yang digunakan dalam penelitian kualitatif. Karena
permasalahan yang dibawa oleh peneliti masih bersifat sementara maka teori yang
digunakan dalam penyusunan proposal penelitian kualitatif juga masih bersifat
sementara dan berkembang setelah peneliti memasuki konteks sosial. Peneliti
kualitatif dituntut mampu mengorganisasikan semua teori yang dibaca. Landasan
teori yang dituliskan dalam proposal penelitian lebih berfungsi untuk
menunjukan seberapa jauh penelitian memiliki teori peneliti memiliki teori dan
memahami permasalahan yang diteliti walaupun masih permasalahan tersebut
bersifat sementara.
Bab 11
|
:
|
Populasi
dan Sampel
|
Pada bab ini
penulis memaparkan pengertian populasi dan sampel serta teknik pengambilan
sampel. Terdapat perbedaan yang mendasar dalam pengertian antara populasi dan
sampel dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian
kuantitatif, populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi itu. Dalam penelitian kualitatif
penulis menggunakan istilah yang disampaikan oleh Spadley yang dinamakan social
situation atau situasi social yang terdiri atas tiga element yaitu
tempat,pelaku, dan aktivitas.
Adapun beberapa
teknik sampling yang sering digunakan adalah purposive sampling dan snowball
sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data
dengan pertimbamgan tertentu. Sedangkan snowball sampling adalah teknik
pengambilan sampel sumber data yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama - lama
menjadi besar. Lincoln dan Guba (1985) mengemukakan bahwa dalam penelitian naturalistik, spesifikasi
sampel tidak dapat ditentukan sebelumya. Jadi penentuan sampel dalam penlitian
kualitatif dilakukan saat peneliti mulai memasuki lapangan dan selama
penelitian berlangsung. Caranya yaitu peneliti memilih orang tertentu yang
dipertimbangkan akan memberikan data lebih lengkap. Praktik sepeti inilah yang
dinamakan snowball sampling.
Bab 12
|
:
|
Instrumen
dan Teknik Pengambilan Data
|
Pada bab ini
penulis mengemukakan beberapa hal yang berkaitan dengan instrument penelitian
dan teknik pengumpulan data. Dalam penelitian kualitatif yang menjadi
instrument atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu
peneliti sebagai instrument harus validasi seberapa jauh itu peneliti
kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan.
Validasi terhadap peneliti sebagai instrument meliputi validasi terhadap
pemahaman metode kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti,
kesiapan peneliti untuk memasuki obyek penelitian, baik secara akademik maupun
logistiknya. Penulis mengambil pendapat dari Nasution (1988) bahwa dalam penelitian kualitatif tidak ada
pilihan daripada menjadikan manusia sebagai instrument penelitia utama.
Alasannya adalah bahwa segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti.
Adapun
pengertian dari teknik pengumpulan data yaitu langkah yang paling utama dalam
penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting,sumber dan cara.
Bila dilihat dari settingnya data dapat dikumpulkan pada setting alamiah, pada
laboratorium dengan metode eksperimen, di sekolah dengan berbagai responden,
pada suatu seminar, diskusi di jalan dan lain – lain. Bila dilihat dari sumber
datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sekunder.
Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data maka
teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observase, interview, kuesioner,
dokumentasi dan gabungan.
Penulis
mengelompokkan jenis dari pengumpulan data dengan observase yaitu observase
partisipatif, observase terus terang dan observase tak berstruktur. Dalam obsevase
partisipatif peneliti terlibat dengan kegiatan sehari – hari orang yang sedang
diamati atau digunakan sebagai sumber data penelitian. Observase terus terang, peneliti
dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data,
bahwa ia sedang melakukan penelitian. Sedangkan observase tak bestruktur adalah
observase yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan
diobservase.
Penulis
memaparkan manfaat observase menurut pendapat Nasution adalah :
a. Dengan
observase di lapangan peneliti akan lebih mampu memahami konteks data
keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh pandangan yang holistik
atau menyeluruh.
b. Dengan
observase maka akan diperoleh pengalaman langsung, sehingga memungkinkan
peneliti menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep
atau pandangan sebelumnya.
c. Dengan
observase peneliti dapat melihat hal – hal yang kurang atau tidak diamati orang
lain, khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu, karena telah dianggap
biasa dan karena itu tidak akan terungkapkan dalam wawancara.
Penulis juga
memaparkan beberapa tahap observase menurut Spradley (1980) yaitu : observase
deskriptif, terfokus dan terseleksi. Observase deskriptif dilakukan peneliti
pada saat memasuki situasi social tertentu sebagai obyek penelitian. Observase
terfokus suatu yang telah dipersempit untuk difokuskan pada aspek tertentu.
Sedangkan observase terseleksi, peneliti telah menguraikan focus yang ditemukan
sehingga datanya lebih rinci.
Pada bab ini
juga Sugiyono memaparkan teknik pengumpulan data dengan wawancara. Penulis
mendefinisikan pengumpulan data dengan interview menurut Esterbeg (2002) yaitu pertemuan dua orang untuk bertukar informasi
dan ide melalui Tanya jawab sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu
topic tertentu. Ada macam – macam interview atau wawancara (Esterbeg, 2002)
yaitu wawancara terstruktur, wawancara
semiterstruktur dan wawancara tak bestruktur.
Adapun
langkah – langkah wawancara menurut Lincoln dan Guba adalah sebagai berikut :
a. Menetapkan
kepada siapa wawancara itu dilakukan.
b. Menyiapkan
pokok- pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan.
c. Mengawali
atau membuka alur wawancara.
d. Mengkonfirmasikan
ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya.
e. Meniliskan
hasil wawancara ke dalam catatan lapangan.
Bab 13
|
:
|
Teknik
Analisis Data
|
Pada bab ini
penulis memaparkan pengertian teknik analisis data dan proses analisis data. Prof.
Sugiyono mengatakan bahwa jika data yang ada dalam proposal kita bersifat
kuantitatif maka teknik analis data menggunakan metode statistik yang sudah tersedia.
Misalnya akan menguji hipotesis hubungan antara
dua variable, bila datanya ordinal maka statistik yang digunakan
Korelasi Spearman Rank, sedangkan bila datanya interval atau ratio digunakan
korelasi Pearson Product Moment. Sedangkan jika penelitian bersifat kualitatif,
data diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan teknik pengumpulan
data yang bermacam – macam (triangulasi)
dan dilakukan secara terus menerus
sampai datanya jenuh.
Penulis
memaparkan dua macam analisis data yaitu analisis sebelum di lapangan dan
analisis selama di lapangan model Miles and Huberman. Penelitian kualitatif
telah melakukan analisis data sebelum memasuki lapangan. Analisis dilakukan
terhadap data hasil studi pendahuluan
atau data sekunder yang akan digunakan
untuk menentukan focus penelitian. Adapun analisis data dalam penelitian
kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data secara berlangsung dan setelah
selesai pengumpulan data dalam periode
tertentu. Pada saat wawancara peneliti sudah melakukan analisis terhadap
jawaban yang diwawancarai. Beberapa aktivitas alam analisis data yaitu data
reduction,data display,dan conlusion drawing. Mereduksi data berarti merangkum , memilih hal – hal yang
pokok, memfokuskan pada hal – hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu. Reduksi data merupakan proses berfikir sensitive
yang memerlukan kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi.
Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data.
Kalau dalam penelitian kuantitatif penyajian data ini dapat dilakukan dalam
bentuk tabel, grafik, phie chard ,pictogram dan sejenisnya. Melalui penyajian data ,data dapat
terorganisikan, tersususn dalam pola hubungan sehingga dapat dipahami. Langkah
ketiga dalam analis data kualitatif menurut Miles adalah penarikan kesimpulan
dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
akan berubah jika ditemukan bukti – bukti yang kuat yang mendukung pada
pengumpulan data berikutnya.
Pada bab ini
juga penulis memaparkan analis data selama di lapangan model Spardley. Spardley
membagi analisis data dalam penelitian berdasarkan tahapan dalam penelitian
Kualitatif yaitu sebagai berikut :
a. Memilih
situasi social
b. Melaksanakan
obsevase partisispan
c. Melakukan
observase dan wawancara
d. Melakukan
observase deskriptif
e. Melakukan
analisis dominan
f. Melakukan
observase terfokus
g. Melakukan
analis taksonomi
h. Melakukan
observase terseleksi
i.
Melakukan analisis
komponensial
j.
Melakukan analisis tema
k. Temuan
budaya
l.
Menulis laporan
penelitian kualitatif
Menurut Prof. Sugiyono ada beberapa
tahapan analisis data yang dilakukan yaitu analisis dominan dan analisis
taksonomi. Analisis dominan merupakan analisis yang gambaran umumnya diperoleh
dari obyek / penelitian atau situasi social. Adapun analisis taksonomi yaitu
analisis terhadap keseluruhan data yang terkumpul berdasarkan domain yang telah ditetapkan.
Bab 14
|
:
|
Validitas
dan Reabilitas Penelitian Kualitatif
|
Pada
bab ini penulis memaparkan pengertian dan jenis – jenis pengujian validitas dan
reliabilitas penelitian kualitatif. Validitas merupakan derajad ketepatan yang
terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dilaporkan oleh peneliti.
Terdapat dua macam validitas penelitian
yaitu intrrnal dan eksternal. Validitas internal berkenaan dengan derajad
akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai. Sedangkan validitas
eksternal berkenaan derajat akurasi apakah hasil penelitian dapat
digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi dimana sampel tersebut diambil.
Dalam
pengujian keabsahan data, metode penelitian kualitatif menggunakan istilah yng
berbeda dengan penelitian kuantitatif. data. Uji keabsahan data dalam
penelitian kualitatif meliputi uji credibility, transferability, dependability
dan confimability.
a. Uji
Kredibilitas
Uji kredibilitas data
atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain
dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam
penelitian, tringulasi, diskusi dengan teman sejawat, analis kasus negative dan
member check.
b. Pengujian
Transferability
Trasferability
merupakan validitas eksternal dalam penelitian kuantitatif. Nilai transfer ini
berkenaan dengan pertanyaan hingga mana hasil penelitian dapat diterapakan atau
digunakan dalam situasi lain.
c. Pengujian
dependability
Suatu penelitian yang
reliable adalah apabila orang lain dapat mengulangi atau mereplikasi proses
penelitian tersebut. Dalam penelitian kualitatif uji dependability dilakukan
dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Jika peneliti
tak dapat menunjukan jejak aktivitas lapangannya maka dependabilitas penelitiannya patut
diragukan.
d. Pengujian
konfirmability
Pengujian
konfirmability dalam penelitian kuantitatif disebut dengan uji obyektivitas
penelitian. Penelitian dikatakan obyek bila hasil penelitian telah disepakati
banyak orang. Dalam penelitian kualitatif uji konfirmability sehingga
pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan.
Bab 15
|
:
|
Menyususn
Proposal Penelitian
|
Pada
bab ini penulis memaparkan tentang sistematiaka proposal penelitian kualitatif
dan kuantitatif. Adapun sistematika penulisan proposal penelitian kuantitatif
adalah sebagai berikut :
A.
PENDAHULUAN
a. Latar
Belakang Masalah
Berisi
tentang sejarah dan peristiwa yang terjadi pada obyek yang akan diteliti tetapi
peristiwa itu nampaknya ada penyimpangan dari standar keilmuan maupun aturan.
Penyimpangan ini perlu ditunjukan dalam data. Peneliti juga perlu menuliskan
mengapa hal itu perlu diteliti.
b. Identifikasikan
Masalah
Semua
masalah yang ada pada obyek penelitian dikemukakan baik masalah yang akan
diteliti maupun tidak diteliti. Tunjukan hubungan masalah satu dengan masalah
yang lain. Masalah yang diteliti umumnya merupakan variable pendidikan.
c. Batasan
Masalah
Karena
keterbatasan waktu,dana,tenaga,teori dan supaya penelitian lebih mendalam maka
penelitian dibatasi pada beberapa variable saja.
d. Rumusan
Masalah
Dinyatakan
dalam kalimat tanya, jelas dan spesifik. Dapat berbentuk rumusan masalah
deskriptif,komparatif dan asosiatif.
e. Tujuan
Penelitian
Tujuan
dan kegunaan penelitian sebenarnya dapat diletakkan di luar pola pikir dalam merumuskan
masalah. Tujuan penelitian di sini tidak sama dengan tujuan yang ada pada sampel skripsi dan tesis yang
merupakan tujuan formal, tetapi tujuan di sini berkenaan dengan tujuan peneliti
dalam melakukan penelitian.
f. Kegunaan
Hasil Penelitian
Kegunaan
hasil penelitian ada dua hal yaitu kegunaan untuk mengembamgkan ilmu / kegunaan
teoritis dan kegunaan praktis yaitu membantu memecahkan dan mengantipasi
masalah yang ada pada obyek.
B.
LANDASAN
TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
a. Deskripsi
Teori.
Deskripsi merupakan
teori – teori yang relevan yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang
variable yang akan diteliti serta sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara
terhadap rumusan masalah yang diajukan dan penyusunan instrument penelitian.
b. Kerangka
Berpikir
Kerangka berpikir
merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai
faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah yang penting.
c. Hipotesis
Penelitia
Karena hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang diajukan maka titik
tolak untuk merumuskan hipotesis adalah rumusan masalah dan kerangka berpikir.
Jika ada rumusan masalah penelitian seperti “adakah pengaruh kepemimpinan
terhadap motivasi kerja pegawai”, maka kerangka berfikirnya adalah “jika
kepemimpinan baik, motivasi kerja akan tinggi.
C.
PROSEDUR
PENELITIAN
a. Metode
Penelitian
Untuk menjawab rumusan
masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode penelitian.Untuk itu di bagian
ini perlu ditetapkan metode penelitian apa yang digunakan apakah metode survey
atau eksperimen.
b. Populasi
dan sampel
Dalam penelitian perlu
dijelaskan populasi dan sampel yang dapat digunakan sebagai sumber data
c. Instrumen
Penelitian
Penelitian yang
bertujuan mengukur suatu gejala akan menggunakan instrument penelitian. Jumlah
instrument yang akan digunakan tergantung pada variable yang diteliti.
d. Teknik
Pengumpulan data
Yang diperlukan di sini
adalah teknik pengumpulan data mana yang paling tepat sehingga betul – betul
didapat data yang valid dan reliable.
e. Teknik
Analisis Data
Untuk penelitian dengan
pendekatan kuantitatif, maka teknik analisis data berkenaan dengan perhitungan
untuk menjawab rumusan masalah dan pengujian hipotesis yang diajukan.
D.
ORGANISASI
DAN JADWAL PENELITIAN
a. Organisasi
Penelitian
Bila
penelitian dilaksanakan oleh tim atau kelompok maka diperlukan adanya
organisasi pelaksanaan penelitian
b. Jadwal
Penelitian
Setiap
rancangan penelitian perlu dilengkapi dengan jadawl kegiatan yang akan
dilaksanakan.
E.
BIAYA
PENELITIAN
Biaya merupakan hal
yang sangat penting dalam penelitian. Jumlah biaya yang diperlukan tergantung
pada tingkat resiko kegiatan dilakukan.
Adapun sistematika penulisan proposal
peneltian kualitatif adalah sebagai berikut:
A.
PENDAHULUAN
a. Latar
Belakang
Dalam
latar belakang masalah ini perlu dikemukan gambaran keadaan yang sedang terjadi
selanjutnya. Masalah yang dikemukan dalam bentuk data, bisa diperoleh dari
studi pendahuluan dokumentasi laporan penelitian atau pernyataan orang – orang
yang dianggap kredibel dalam media baik media cetak maupun elektronika.
b. Fokus
Penelitian
Pada
penelitian kualilatif, penentuan fokus berdasarkan hasil studi pendahuluan,
pengalaman, referensi dan disarankan oleh pembimbing atau orang yang dianggap
ahli.
c. Rumusan
Masalah
Rumusan
masalah merupakan pertannyaan penelitian yang jawabanya dicarikan melalui
penelitian. Rumusan masalah dalam penelitian kualitatif tidak berkenaan dengan
variable penelitian, yang bersifat spesifik tetapi lebih makro dan berkaitan
dengan kemungkinan apa yang terjadi pada obyek atau situasi sosial penelitian
tersebut.
d. Tujuan
Penelitian
Secara
umum penelitian adalah untuk menemukan, mengembangkan dan membuktikan
pengetahuan. Sedangkan secara khusus tujuan penelitian kualitatif adalah
menemukan sesuatu yang sebelumya belum pernah ada.
e. Manfaat
Penelitian
Manfaat
penelitian dapat bersifat teoritis dan praktis. Untuk penelitian kualitatif
manfaat penelitian lebih bersifat teoritis yaitu untuk pengembangan ilmu namun
juga tidak menolak manfaat praktisnya untuk memecahkan masalah.
B.
STUDI
KEPUSTAKAAN
Penulis mengatakan
bahwa studi kepustakaan berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain
yang terkait dengan nilai, budaya, dan norma yang berkembang pada situasi sosial
yang diteliti.
C.
METODE
PENELITIAN
Penulis memaparkan
beberapa komponen yang berkaitan dengan metode penelitian kualitatif yaitu
sebagai berikut :
a. Metode
dan alasan menggunakan metode kualitatif
Pada
umumnya alasan menggunakan metode kualitatif karena permasalahan belum jelas,
holistik, kompleks, dinamis dan penuh makna sehingga tidak mungkin data pada
situasi sosial tersebut dijaring dengan metode penelitian kuantitatif dengan
instrument seperti test, kuesioner dan pedoman wawancara.
b. Tempat
Penelitian
Dalam
hal ini perlu dikemukakan tempat dimana situasi sosial tersebut akan diteliti.
c. Instrumen
Penelitian
Dalam
penelitian kualitatif yang menjadi instrument utama adalah peneliti sendiri.
d. Sampel
Sumber Data
Dalam
penelitian kualitatif sampel sumber data dipilih secara purposive dan bersifat
snowball sampling.
e. Teknik
Pengumpulan Data
Penulis
mengatakan bahwa dalam penelitian kualitatif teknik pengumpulan data yang utama
adalah observase participant, wawancara mendalam studi dokumentasi dan gabungan
ketiganya.
f. Teknik
Analisis Data
Dalam
penelitian kualitatif teknik analisis data lebih banyak dilakukan bersamaan
dengan pengumpulan data. Penulis memaparkan analisis data menurut Miles dan
Huberman yaitu dilakukan secara interaktif melaui proses data reduction, data
display, dan verification.
g. Rencana
Pengujian Keabsahan Data
Uji
keabsahan data meliputi uji kredibilitas data, uji dependabilitas data, uji
trasferabilitas dan uji konfirmabilitas.
D.
ORGANISASI PENELITIAN DAN JADWAL PENELITIAN
a. Organisasi
Dalam
organisasi penelitian terdiri atas ketua tim peneliti, beberapa anggota
peneliti, pengumpul data, benda hara, dan tenaga administrasi.
b. Jadwal
Penelitian
Pada
umumnya penelitian kualitatif memerlukan waktu yang relative lama antara 6
bulan sampai 24 bulan. Untuk itu perlu direncanakan jadwal pelaksanaan
penelitian.
D.
PEMBIAYAAN
Biaya merupakan hal
yang sangat penting dalam penelitian. Jumlah biaya yang diperlukan tergantung
pada tingkat profesionalisme tenaga peneliti dan pendukungnya, tingkat resiko
kegiatan dilakukan, jarak tempat penelitian dengan tempat tinggal peneliti
serta lamanya penelitian dilakukan.
Bab 16
|
:
|
Metode Penelitian dan Pengembangan ( Research and
Development)
|
Pada
bab ini penulis memaparkan pengertian dan langkah – langkah penelitian dan
pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian
yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan
produk tersebut.
Adapun langkah –
langkah penelitian dan pengembangan adalah sebagai berikut :
a. Potensi
dan masalah
Penelitian
dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah segala sesuatu
yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Sedangkan masalah adalah
penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi.
b. Mengumpulkan
informasi
Setelah
potensi dan masalah dapat ditunjukan secara factual dan update maka selanjutnya
perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk
perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.
c. Desain
Produk
Produk
yang dihasilkan dalam penelitian R & D bermacam – macam. Dalam bidang
teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan
manusia adalah produk yang berkualitas. Sedangkan dalam bidang pendidikan,
produk – produk yang dihasilkan melalui penelitian R & D diharapkan dapat
meningkatkan produktivitas pendidikan.
d. Validitas
Desain
Valididas
desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, dalam
hal metode mengajar baru secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau
tidak.
e. Perbaikan
Desain
Yang
bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang mau menghasilkan produk
tersebut.
f. Uji
Coba Produk
Uji
coba produk mengunakan t- test berkorelasi uji pihak kanan.
g. Revisi
Produk
h. Uji Coba Pemakaian
i.
Revisi Produk
Revisi
Produk dilakukan apabila dalam pemakaian dalam lembaga pendidikan yang lebih
luas terdapat kekurangan dan kelemahan.
j.
Pembuatan Produk Masal
Adapun sistematika laporan
penelitian R & D adalah sebagai berikut :
a. Halaman
Judul
b. Abstrak
c. Pengantar
d. Daftar
Isi
e. Daftar
Gambar
f. Daftar
Label
g. Bab
1 Pendahuluan
a. Latar
Belakang
b. Rumusan
Masalah
c. Tujuan
d. Manfaat
h. Bab
II : Landasan teori, kerangka berfikir dan pengajuan hipotesis.
a. Deskripsi
teori
b. Kerangka
berfikir
c. Hipotesis
i.
Bab III : Prosedur Penelitian
a. Langkah
– langkah penelitian
b. Metode
Penelitian tahap 1
c. Populasi
Sampel sumber data
d. Teknik
pengumpulan data
e. Instrumen
Penelitian
f. Analisis
Data
g. Perencanaan
Desain Produk
h. Validitas
desain
i.
Metode Penelitian Tahap
2
j.
Model rancangan
eksperimen untuk menguji produk yang telah dirancang
k. Populasi
dan sampel
l.
Teknik pengumpulan data
m. Instrumen
penelitian
n. Teknik
analisis data
j.
Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
a. Desain
awal produk
b. Hasil
pengujian pertama
c. Revisi
produk
d. Hasil
pengujian tahap ke 2
e. Revisi
produk
f. Pengijian
tahap ke 3
g. Penyempurnaan
produk
k. Bab
V : Kesimpuylan dan Saran
a. Kesimpulan
b. Saran
l.
Daftar Pustaka
m. Lampiran
Instrumen
n. Lampiran
Data
E.
REVIEW KRITIS
Buku
yang berjudul Metode Penelitian Pendidikan yang dikembangkan dari buku
sebelumnya yaitu Metode Penelitian Administrasi (kuantitatif) dan Memahami
Penelitian Kualitatif yang di tulis oleh Prof. Dr. Sugiyono sangat bagus untuk
digunakan oleh mahasiswa dalam penyususnan skripsi ataupun kalangan umum untuk dijadikan pedoman
dalam penelitian. Hal ini disebabkan karena dalam buku ini secara lengkap
membahas hal-hal
yang berkaitan dengan metode penelitian kualitatif, kuantitatif dan metode
penelitian R & D. Selain itu, dalam buku ini juga memaparkan sistematika
dalam pembuatan proposal yang bersifat kualitaif dan kuantitatif.
Namun
demikian, walaupun
dalam buku berjudul Metode Penelitian Pendidikan ini sudah cukup bagus tetapi
masih ada hal-hal
penting yang tidak dicantumkan, di antaranya saran untuk memperoleh
hipotesis dan kode etik penelitian. Dalam buku yang ditulis oleh Prof. Dr.
Sugiyono hanya memaparkan bentuk-bentuk rumusan hipotesis. Sedangkan saran
untuk memperoleh hipotesis tidak dicantumkan.
Adapaun
cara yang digunakan untuk memperoleh hipotesis yaitu cara induktif, yang
artinya peneliti merumuskan hipotesis sebagai suatu generalisasi dari hubungan-hubungan yang diamati.
Maksudnya peneliti melakukan pengamatan terhadap tingkah laku, memperhatikan
kecendrungan-kecendrungan atau kemungkina adanya hubungan-hubungan dan kemudian
merumuskan penjelasan sementara tentang tingkah laku yang diamati. Sedangkan
cara deduktif, hipotesis dirumuskan setelah
peneliti mengkonstruksi teori sebagai hasil lacak-baca berbagai literatur (Ary, dkk., dalam Furchan, 1999:
23).
Sementara yang dimaksudkan dengan
kode etik penelitian yaitu kewajiban peneliti terhadap subjek dan kewajiban
terhadap profesi. Di Amerika Serikat, pedoman dari Departemen Kesehatan,
Pendidikan dan Kesejahteraan yang ada sekarang ini mengikuti kode etik
penelitian yang sudah diterima umum dengan menetapkan bahwa “subjek” yang menghadapi
resiko” adalah orang yang mungkin akan menderita kerugian secara fisik-psikologis atau social
sebagai akibat dari partisipasinya dalam penelitian (Ary, dkk., dalam Furchan, 1999:
469).
F.
PENUTUP
Sebagai
penutup dari makalah ini dapat ditarik kesimpulan bahwa buku yang ditulis Prof.
Sugiyono dapat dijadikan pedoman mahasiswa khususnya dalam membuat skripsi
ataupun kalangan umum dalam melakukan penelitian. Namun demikian, di dalam buku
ini masih terdapat kelemahan seperti yang sudah dipaparkan di atas.
DAFTAR RUJUKAN
Arief
Furchan. 1999. Pengantar Penelitian dalam
Pendidikan.Usaha Nasional Surabay-Indonesia.
Sugiyono. 2010. Metode
Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Komentar
Posting Komentar