IQRA

Makna Iqra = Riset = Research

Menurut Quraish Shihab, kata iqra’ terambil dari kata kerja qara’a )قرأ( yang pada mulanya berarti “menghimpun”. Apabila kita merangkai huruf atau kata kemudian kita mengucapkan rangkaian kata tersebut, maka kita telah menghimpunnya. Arti asal kata ini menunjukkan bahwa iqra’,yang diterjemahkan dengan “bacalah”, tidak mengharuskan adanya suatu teks tertulis yang dibaca, tidak pula harus diucapkan sehingga terdengar oleh orang lain. Karenanya, kita dapat menemukan beraneka ragam arti dari kata tersebut dalam kamus-kamus bahasa, antara lain, menelaah,membaca, mendalami, meneliti, mengetahui ciri-ciri sesuatu,dan sebagainya, yang semuanya bisa dikembalikan kepada hakikat “menghimpun”.

Menurut Yusuf Qardhawi, kata iqra’ secara etimologi berarti membaca huruf-huruf yang tertulis dalam buku-buku. Sedangkan secara terminologi, yakni membaca dalam arti yang lebih luas. Maksudnya membaca alam semesta )ayat al-kaun.

Sedangkan menurut Al-Maraghi sebagaimana yang dikutip oleh Abuddin Nata dalam bukunya yang berjudul “tafsir ayat-ayat pendidikan”, bahwa kata iqra’ dalam QS. Al-‘Alaq ayat 1 dapat diartikan “jadilah engkau ) Muhammad ( seorang yang pandai membaca berkat kekuasaan dan kehendak Allah yang telah menciptakanmu, walaupun sebelumnya engkau tidak dapat melakukannya”. Menurutnya pula, pengulangan kata iqra’ pada QS. ‘Alaq ayat3 didasarkan pada alasan bahwa membaca itu tidak akan membekas dalam jiwa kecuali dengan diulang-ulang dan membiasakannya sebagaimana dalam tradisi. Perintah Tuhan untuk mengulang membaca berarti pula mengulangi apa yang dibaca. Dengan cara demikian bacaan tersebut menjadi milik orang membacanya.

Menurut Iskandar AG Soemabrata, dengan kata lain iqra’ juga dapat dipersamakan dengan melihat, sekaligus mengamati dan memperhatikan, serta merekam dalam ingatan objek apa saja yang ada dihadapan kita, sehingga nantinya dapat mengambil manfaat dari apa yang kita perhatikan itu. Karena iqra’ )membaca( sebenarnya tidak terbatas pada ayat-ayat yang tertulis saja )ayat-ayat qauliyah(, tetapi juga membaca ayat-ayat yang tidak tertulis yang ada pada alam ini )ayat-ayat kauniyah(.Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa makna iqra’ yang berarti membaca, menganalisa, mendalami, merenungkan,menyampaikan,meneliti dan lain-lain , mencakup obyek apa saja yang dapat dijangkau oleh kata tersebut. Baik itu “membaca” ayat ayat yang bersumber dari Tuhan )kitab suci( juga “membaca” hasil karya manusia seperti buku-buku dan koran.Kata iqra’ mengandung arti yang amat luas, seperti mengenali, mengidentifikasi, mengklasifikasi, membandingkan, menganalisa, menyimpulkan, dan membuktikan, membaca segala sesuatu yang ada dihadapan kita, baik itu berupa tulisan atau bacaan, ayat-ayat suci al-Qur’an, peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar, fenomena alam, maupun dunia seisinya)alam semesta(. Dan bahwa membaca tidak cukup jika dilakukan hanya sekali saja, membaca harus dilakukan secara berulang-ulang agar bisa sampai pada tingkat pemahaman yang mendalam serta membekas dalam jiwa.Jadi sebenarnya segala sesuatu harus dibaca terlebih dahulu/ diriset dulu kebenarannya, karena dalam riset ada metodologi, metode, cara pengambilan data hingga tahap analisis mereduksi data agar mendapat kebenaran yang valid bukan kebenaran yang mengada-ada. Teori apapun pasti kembali pada sumberNya, kembali pada yang punya teoriNya.

Komentar

Postingan Populer